HIPNOTERAPI UNTUK HIPERTENSI
11 November 2007, Taufik
MESKI mulai banyak yang menjalani manfaat hipnoterapi, bagi sebagian masyarakat pengobatan dengan hipnosis maupun hipnoterapi barangkali masih terdengar asing. Orang lebih mengenalnya dengan istilah hipnotis. Kini, istilah tersebut masih mempunyai image negatif, berkaitan dengan kejahatan, penipuan, gendam, dsb.
Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur. Diketahui 9 dari 10 orang yang menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab penyakitnya. Hipertensi sebenarnya dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Jika salah satu orang tua terkena hipertensi, maka kecenderungan anak untuk menderita hipertensi adalah lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki orang tua menderita hipertensi.
Keluhan yang mungkin timbul akibat hipertensi antara lain yaitu nyeri di daerah kepala bagian belakang, mimisan, penglihatan yang kabur, kelemahan pada otot, mual, dan sebagainya.
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Hipertensi primer, yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
- Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit, obat-obatan, maupun kehamilan.
Sedangkan klasifikasi hipertensi menurut WHO berdasarkan tekanan diastolik, yaitu:
- Hipertensi derajat I, yaitu jika tekanan diastoliknya 95-109 mmHg.
- Hipertensi derajat II, yaitu jika tekanan diastoliknya 110-119 mmHg.
- Hipertensi derajat III, yaitu jika tekanan diastoliknya lebih dari 120 mmHg.
Hipertensi diduga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Seringkali hipertensi disebut sebagai silent killer karena dua hal, yaitu:
- Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus. Gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan, dan sakit kepala biasanya jarang berhubungan langsung dengan hipertensi. Hipertensi dapat diketahui dengan mengukur tekanan darah secara teratur.
- Penderita hipertensi, apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai risiko besar untuk meninggal karena komplikasi kardiovaskular seperti stroke serangan jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal.
Pengobatan terhadap penderita hipertensi dapat dilakukan sebagai berikut:
- Pengobatan tanpa obat, antara lain dengan diet rendah garam, kolesterol, dan lemak jenuh; peredaan stress emosional; berhenti merokok dan alkohol serta latihan fisik secara teratur.
- Pengobatan dengan menggunakan obat antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat antihipertensi yang tepat, sebaiknya langsung menghubungi dokter.
Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari berbagai faktor penyebab terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit tersebut sebenarnya dapat ditekan.
Hiposis dan Manfaatnya
Sebenarnya, hipnosis dalam bentuk tradisional telah dikenal sejak ribuan tahun silam di berbagai kebudayaan di seluruh dunia. Namun pada abad ke-18, Franz A. Mesmer memopulerkan hipnosis untuk proses pengobatan. Mesmer menganggap dirinya mempunyai kekuatan "ajaib" untuk mengobati pasien dengan kesaktiannya. Dan pada abad ke-18 itu pula, Louis XVI memerintahkan Akademi Kedokteran Prancis yang diketuai oleh Benjamin Franklin untuk meneliti dan menyidangkan ilmu yang digunakan oleh Mesmer tersebut. Hasil dari penelitian dan persidangan itu disimpulkan, apa yang dilakukan Mesmer hanya suatu sugesti sedemikian rupa sehingga pasien melakukan proses penyembuhan sendiri.
Setelah melalui perjalanan panjang, saat ini hipnosis telah menemukan formatnya sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan ilmiah, sama sekali tanpa unsur magis atau mistis, terutama setelah proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Dr. Milton Erickson M.D. (1901-1980), Dave Elman (1900-1967), Charles Tebbets, Ormond McGill, dan beberapa tokoh hipnosis modern lain.
Aplikasi hypnosis untuk terapi atau dikenal sebagai clinical hypnosis atau hypnotherapy bukan sesuatu yang baru muncul, tetapi telah dipraktikkan berpuluh, bahkan beratus tahun yang lalu oleh para pakarnya. Namun, akhir-akhir ini fenomena tersebut telah mengalami kebangkitan kembali, apalagi setelah didukung oleh teknologi dan temuan-temuan ilmiah yang relevan.
Menurut APA (American Psychological Association), Dictionary of Psychology, edisi 2007, bukti-bukti ilmiah menunjukkan hipnoterapi dapat bermanfaat mengatasi hipertensi, asma, insomnia, manajemen rasa nyeri akut maupun kronis, anorexia, nervosa, makan berlebih, merokok, dan gangguan kepribadian. Hasil guna sebagai "terapi pendukung" dalam beberapa penyakit juga telah terbukti.
Pada saat seseorang di hipnoterapi, terjadi rangsangan terhadap system pengaktifasi retikularis di otak, menyebabkan respon saraf otonom, yaitu penurunan nadi, tekanan darah dan frekuensi nafas. Apabila diberikan sugesti yang baik akan memberi efek terapiutik juga relaksasi. Oleh karena itu, hipnoterapi dapat digunakan sebagai salah satu alternative pengobatan depresi, insomnia juga hipertensi. Pada umumnya efek terapiutik yang diperoleh untuk menurunkan ketegangan akibat stress adalah seketika. Tapi untuk depresi atau psikosomatik seperti hipertensi membutuhkan lebih dari satu kali terapi. 3-4 kali hipnoterapi dalam 2 minggu akan cukup menurunkan tekanan darah tinggi. Lebih baik lagi jika di berikan lebih dari itu, yakni dilakukan dengan teknik self hypnosis selama 15-20menit perhari yang dapat dilakukan sendiri dirumah.
"Dengan mengistirahatkan pikiran sadar (conscious mind) melalui hipnosis, seseorang dapat diberikan memori, saran, atau sugesti yang dapat memprogram ulang pikiran bawah sadarnya untuk berbagai tujuan positif," kata Ferdiansyah Setiadi Setiawan, S.I.P., CI, CHt, CH, instruktur hipnoterpi, hipnoterapi, Ketua IBH (The Indonesian Board of Hypnotherapy) Chapter Bandung.
Benarkah seseorang yang berada dalam pengaruh hipnosis dapat melakukan apa saja sesuai kemauan sang penghipnosis? Jawabannya, tidak. "Seseorang hanya bisa dihipnosis apabila mereka tidak menolak. Sebaliknya, mereka yang menolak untuk dihipnosis apalagi di-”program” untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan moral, nilai, maupun sistem kepercayaannya tidak akan bisa dihipnosis," kata Ferdiansyah, 30 tahun, yang belajar hipnosis di Jakarta sejak tahun 2004.
Keilmuan hipnosis dapat diaplikasikan untuk beberapa hal, antara lain stage hypnosis, hypnotherapy, forensic hypnosis, anodyne awareness. Namun aplikasi hipnosis yang paling sering dipergunakan adalah stage hypnosis dan hypnotherapy.